Kelebihan Memiliki Seorang Istri Yang Lebih Ramping
, Posted by Mr. Jabat at 14.47
Pernikahan David dan Victoria Beckham ataupun Ashton Kutcher dan Demi Moore terlihat awet dibandingkan selebriti Hollywood lainnya. Mungkin salah satu alasannya karena istri mereka lebih ramping daripada sang suami.
Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di University of Tennessee, Knoxville, AS, menyatakan bahwa pernikahan lebih memuaskan bagi kedua pasangan jika pasangan wanita mereka memiliki tubuh langsing atau memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang rendah .
BMI adalah ukuran tinggi yang berhubungan dengan berat badan, dan digunakan untuk menentukan apakah seseorang berlebihan atau kekurangan berat badan, Rabu (20/7).
Awalnya, laki-laki bertahan dalam hubungan asmara karena mereka menemukan pasangan mereka yang langsing lebih menarik, seperti dilaporkan Daily Mail. Dan selama bertahun-tahun, wanita langsing merasa percaya diri bahwa pasangan mereka mencintai dan menginginkan mereka.
Dalam rangka menguji implikasi dari BMI pada kepuasan perkawinan, para peneliti diikuti 169 pengantin baru, dengan usia rata-rata 35 tahun, dalam periode empat tahun. Untuk tujuan ini, peserta diminta untuk mengisi dua kuesioner setiap enam bulan.
Setelah empat tahun, pria dengan BMI tinggi ditemukan lebih puas bila istri mereka kurus. Juga, wanita kurus lebih bahagia daripada wanita lainnya yang memiliki BMI yang sama dengan suami mereka atau lebih tinggi.
"Ada banyak tekanan pada perempuan dalam masyarakat kita untuk langsing," kata Andrea Meltzer, seorang kandidat doktor di University of Tennessee dan penulis utama studi tersebut. "Pesan dari studi kami adalah bahwa perempuan dengan berbagai ukuran bisa bahagia dalam hubungan asmara mereka dengan pasangan yang tepat. Masalah berat badan itu relatif, tidak mutlak".
Namun, berat dari pasangan itu tidak ada hubungannya dengan keberhasilan perkawinan. "Para suami lebih puas pada awalnya, dan istri lebih puas dari waktu ke waktu dengan memiliki BMI lebih rendah daripada suami mereka, mengendalikan depresi, pendapatan, pendidikan, dan meski demikian hubungan mereka berakhir dengan perceraian," seperti dilaporkan jurnal Social Psychological and Personality Science'.
Meltzer lebih lanjut memperingatkan bahwa pernikahan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor selain berat badan. "Satu ide adalah bahwa daya tarik dan berat badan lebih penting bagi pria," katanya.
"Itu mungkin mengapa kita melihat hal ini muncul pada awal pernikahan untuk suami, dan ketidakpuasan mereka mungkin mempengaruhi kepuasan istri 'dari waktu ke waktu."
Tapi, pakar hubungan Jean Hannah Edelstein meragukan temuan tersebut. "Saya akan skeptis bahwa kebanyakan pria benar-benar akan menolak pasangan mereka berdasarkan kelebihan berat badan jika tidak ada masalah lain".
Currently have 0 comments: