Logo

Kemampuan siswa SMKN 1 Surabaya sudah diakui secara internasional. Beberapa bocah SMK ini malah dipercaya menjadi dosen, mentransformasi ilmunya kepada mahasiswa di negara-negara Asia Tenggara.
Selama tiga bulan, mereka mengajar di kampus negeri di Vietnam dan Kamboja. “Kalau ukuran Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja, atau Laos, kita yang dijadikan guru. Siswa kami jadi dosen di sana,” ujar Kepala SMKN 1 Surabaya, Sugiono, Rabu (10/8).

Di antara siswa yang menjadi dosen di negara tetangga tersebut adalah Basofi dan Kiren. Selain membagikan ilmu di bidang multi media, dia juga mengenalkan budaya Indonesia.
Kesempatan mengajar di luar negeri tersebut adalah bagian dari program The South Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC). Sebuah lembaga di bawah kementrian pendidikan Asia Tenggara. Lembaga ini berpusat di Jakarta.

“Namun dua siswa kami itu sekarang sudah lulus. Sekitar September nanti, program magang di SEAMOLEC akan kembali dilanjutkan,” tambah Sugiono.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Surabaya, Ruddy Winarko, menjelaskan bahwa kerja sama dengan kementrian pendidikan Asia Tenggara itu sudah berjalan beberapa tahun terakhir ini. Mereka terkesan dengan kemampuan siswa SMK.

“Selain jadi dosen, banyak siswa yang magang di lembaga pemerintah itu. Terutama bergelut di mulimedia. Utamanya untuk pengembangan media pembelajaran,” kata Ruddy.